Jumat, 15 Februari 2013

PENGERTIAN DAN MANFAAT ILMU SHOROF


Pengeritan
  1. bahasa : Shorof berarti perubahan angin dari suatu keadaan menuju keadaan lain atau dari suatu ke arah lain
  1. istilah :Shorof adalah perubahan asal suatu kata kepada kata yang berbeda untuk mencapai arti yang dikehendaki yang hanya bisa tercapai dengan perubahan tersebut.[1]
Ilmu ini disusun pertama kali oleh Imam Muadz bin Muslim, seorang ulama dari Kufah, Irak. Beliau wafat tahun 187 H.

Pembasan ilmu shorof meliputi isim-isim  mutamakkin (yang dapat berubah-ubah) dan fi’il –fi’il yang munshorif (dapat ditasrif)
Pengambilan dan sumber ilmu shorof ialah dari kalimat-kalimat atau ayat-ayat Al Qur’an dan hadist Nabi Saw. serta kata-kata yang berlkau bagi orang Arab.[2]
Melalui ilmu Shorof, seorang dapat telepas dari kesalahan ucap dalam mengucapkan setiap kata atau kalimat dan mampu menjaga peraturan-peraturan bahasa Arab di dalam tulisannya.
Ilmu shorof termasuk dalam golongan ilmu tata bahasa Arab yang paling penting karena menjadi pedoman untuk mengetahui sighat atau bentuk kalimat, tasghirnya, nisbatnya, jamaknya (baik sama’iy, qiyasy, syadz) I’lalnya, idghamnya, ibdalnya, dan lain-lainya[3]
Hubungan ilmu shorof dengan ilmu nahwu tidak dapat dipisahkan bagaikan ibu dan bapak yaitu saling membutuhkan serta saling melengkapi. Sebagaimana perkataan ulama :
الصرف أم العلوم والنحو أبوها
“ ilmu shorof adalah ibu atau induk segala ilmu sedangkan ilmu nahwu adalah bapaknya”
Adapun perbedaan ilmu shorof dan ilmu nahwu adalah, jika ilmu shorof membahas suata kata sebelum masuk dalam susunan kalimat sedangkan ilmu nahwu adalah membahas suatu kata ketika sudah masuk di dalam susunan kalimat

Jumat, 08 Februari 2013

NILAI-NILAI KEBENARAN MENURUT ILMU EKONOMI


 

Adanya kecenderungan ingin tahu yang didukung oleh faktor-faktor pendorong  lainnya, ada orang yang tidak puas  dengan pengetahuan sehari-harinya. Mereka senantiasa berusaha untuk memuaskan keinginan hanya dengan pengetahuan yang lebih mendalam. Inilah yang disebut dengan ilmu pengetahuan  atau pengetahuan yang benar, sedangkan subjeknya, orang-orang demikian itulah yang kemudian diberi predikat ilmuan atau yang dari awal telah disepakati sebagai kita. Baik mahasiswa maupun dosen.
Ilmu pengetahuan yang pertama-tama ada, dan itulah satu-satunya yang ada pada mulanya ialah filsafat. Oleh karena itu filsafat hanya menjawab pertanyaan yang sifatnya abstrak universal, maka dalam perjalanan waktu berbagai persoalan manusia  tidak terpecahkan dengan jawaban yang demikian.


Tantangan persoalan yang lebih  kongkret, praktis dan pragmatis yang dihadapi manusia mempercepat kelahiran berbagai ilmu pengetahuan induk yang satu ini. Itulah sebabnya filsafat dijuluki master scientiarum (induk; ibu ilmu pengetahuan). Dalam diri induk ini terkandung segala macam objek materi yang kesemuanya dipandang  hanya dari satu sudut (objek formal) yaitu secara umum dan menyeluruh (universal), dan diselidiki dengan metode dan sistem yang menyeluruh pula. Oleh karena itulah, maka filsafat sebagai  induk pengetahuan yang benar (ilmu pengetahuan) menghasilkan kebenaran yang universal.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas masalah tersebut, bidang ini membahas tentang nilai-nilai kebenaran menurut ilmu ekonomi. Untuk mengetahui lebih jauh, maka nilai kebenaran dapat dikaji menurut ilmu ekonomi.
Pembatasan masalah dapat dirinci beberapa sub masalah yaitu:
  1. Bagaimana konsepsi nilai-nilai kebenaran menurut ilmu ekonomi?
  2. Bagaimana urgensi nilai-nilai kebenaran (filsafat) dalam kajian ilmu ekonomi?
Kerangka Teori
Seperti yang dikaji dalam tulisan ini bahwa yang  menjadi objek dalam kajian ini adalah bagaimana nilai-nila kebenaran jika ditinjau dari segi ilmu ekonomi.
Ada teori lain ekonomi; bila penawaran sedikit, permintaan banyak, maka harga akan naik. Teori ini sangat kuat, karena kuotanya maka ia ditngkatkan menjadi hukum, disebut hukum penawaran dan hukum permintaan. Berdasarkan hukum ini maka barangkali benar dihipotesiskan; jika hari hujan terus, maka musim pemanas  gabah tidak diaktifkan, maka harga barang akan naik.
Untuk membuktikan apakah hipotesis itu benar atau salah  kita cukup melakukan dua langkah. 1) kita kaji apakah teori itu logis? 2) Apakah logis jika hari hujan terus harga gabah akan naik?
Jika hari  hujan terus, maka orang tidak dapat menjemur padi, penawaran beras akan menurun, jumlah orang yang memerlukan tetap, orang berebutan membeli beras, kesempatan itu dimanfaatkan pelanggan berasa untuk memperoleh untung sebesar mungkin maka harga beras naik. 2) uji empiris, diadakan eksperimen dengan membuat hujan buatan selama mungkin, musim pemanas gabah tidak diaktifkan, beras dari daerah lain tidak masuk. Periksa pasar apakah harga beras naik? Secara logika seharusnya naik. Dalam kenyataan mungkin saja tidak naik misalnya karena orang mengganti makanya dengan slain beras. Jika eksperimen itu dikontrol dengan ketat, hipotesis tadi pasti didukung oleh kenyataan.
Dalam ekonomi islam, setiap keputusan seorang manusia tidak terlepas dari nilai-nilai moral dalam agama karena setiap kegiatan senantiasa dihubungkan kepada syariat. Al-Qur’an menyebut ekonomi dengan istilah Iqtishad (penghematan, ekonomi), yang secara literal berarti pertengahan atau moderat. Seorang muslim dilarang melakukan pemborosan (lihat QS. Al Israa; 26, 27).
Sebagai induk ilmu pengetahuan filsafat berperan dalam menumbuhkan kesadaran moral manusia yang difungsikan dalam memutuskan setiap tindakan kongkretnya  menjadi suatu perbuatan atau tindakan yang baik secara moral. Tampak jelas bahwa pengetahuan dan ilmu pengetahuan berfungsi membantu manusia dalam memecahkan persoalan-persoalan hidup dalam kehidupannya menuju pencapaian tujuan-tujuan hidupnya yang identik dengan kegunaan dan tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri.
Semakin berpengetahuan, berikan pengetahuan seseorang seyogianya semakin tinggi kesadaran etis atau moralnya. Nilai-Nilai Kebenaran Menurut Ilmu Ekonomi.

 

Kegunaan dan Manfaat Ilmu Perbandingan Agama

Prof. Dr. H. Mukti Ali dalam bukunya Ilmu Perbandingan Agama (Sebuah Pembahasan tentang Metodos dan sistema), mengungkapkan bahwa kegunaan dan manfaat ilmu perbandingan agama bagi seorang muslim adalah:


1. Untuk memahami kehidupan bathin, alam pikiran, dan kecendrungan hati pelbagai umat manusia.
2. Untuk mencari dan menemukan segi-segi persamaan dan perbedaan antara agama Islam dengan agama-agama bukan Islam.
3. Untuk menumbuhkan rasa simpati terhadap orang-orang yang belum mendapat petunjuk tentang kebenaran, serta menimbulkan rasa tanggung jawab untuk menyiarkan ebenaran-kebenaran yang terkandung dalam agama Islam kepada masyarakat ramai.
4. Memang harus diakai bahwa ilmu perbandingan agama bias menjadi bahaya yang besar bagi Islam, apabila salah mempergunakannya, tetapi sebaliknya akan merupakan bantuan yang besar sekali bagi perkembangan agama Islam apabila betul dalam mempergunakannya.
5. Ilmu ini bukan hanya berguna bagi para mualigh akan tetapi juga bagi para ahli agama Islam, karena pikiran yang dipertajam dengan perantaraan mempelajari pelbagai agama dengan cara membanding, akan mudah memahami isi dari agama Islam itu sendiri; dan memang isi dan pertumbuhan agama Islam itu akan lebih mendalam dipahami apabila orang berusaha juga untuk memahami isi dan pertumbuhan agama-agam lain.
6. Dengan kemajuan teknik yang dialami dalam abad ini, yang belum pernah dialami abad-abad yang lalu, maka dunia seolah-olah menjadi lebih kecil dan hubungan antara manusia lebih dekat.
7. Orang Islam akan belajar untuk mempergunakan terminology-terminologi dan istilah-istilah agama yang lebih sederhana dan tidak membingungkan dan akan sadar bahwa ajaran-ajaran agama Islam yang sebenarnya sangat mudah dan sederhana itu, kadang-kadang diselimuti oleh istilah-istilah yang cukup membingungkan bagi orang yang buka ahli Islam.
8. Keuntungan yang paling besar dalam mempelajari pelbagai agama ialah keyakinan tentang final dan cukupnya agam Islam itu.
9. Melahirkan kesadaran akan kekayaan yang mengagungkan yang terdapat pada tiap-tiap agama, dan dengan ini timbullah saling menghargai.

Sabtu, 02 Februari 2013

FUNGSI DAN MANFAAT AGAMA BAGI MANUSIA


A. Pengertian Agama
       Agama memilik arti penting bagi manusia agar manusia tidak tersesat di dalam menjalani kehidupan di dunia. Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut.Kata agama sendiri memiliki banyak pengertian karena agama didasarkan pada bathindan setiap orang memiki pengertian sendiri terhadap agama. Dasar kata agama sendiri berbedamenurut berbagai bahasa. Dalam bahasa Sansekerta agama berarti "tradisi".Kata agama juga berasal dari kata Sanskrit. Kata itu tersusun dari dua kata, a=tidak dangam=pergi, jadi agama artinya tidak pergi, tetap ditempat, diwarisi secara turun temurun darisatu generasi ke enerasi lainnya.Selanjutnya dalam bahasa Arab dikenal kata ³din´ yang dalam bahasa semit berartiundang-undang atau hukum. Dalam bahasa Arab kata ini berarti menguasai, menundukkan, patuh, utang, balasan dan kebiasaan. Pengertian ini juga sejalan dengan pengertian agama yangdidalamnya terdapat peraturan-peraturan yang merupakan hukum, yang harus dipatuhi oleh penganut agama yang bersangkutan.Adapun kata religi berasal dari bahasa latin. Menurut satu pendapat, asal kata religiadalah relegere yang mengandung arti mengumpulkan atau membaca. Pengertian demikian ini juga sejalan dengan isi agama yang mengandung kumpulan cara-cara mengabdi pada Tuhanyang terkumpul dalam kitab suci yang harus dibaca.
B. Fungsi Agama
      Manusia telah diberikan akal dan hati oleh Tuhan. Manusia diberi akal pikiran agar manusia mampu berpikir dan menyadari kekuasaan Tuhan. Namun pikiran manusia yangdiberikan Tuhan sangat terbatas dan memiliki banyak kelemahan, oleh sebab itu manusiadiberikan hati untuk dapat merasakan kekuasaan Tuhan secara bathiniah. Hati dan pikirammerupakan 2 hal yang membuat manusia menjadi makhluk Tuhan yang paling sempurna yangmembedakan manusia dengan makhluk lainnya. Maka dari itu manusia dituntut untuk dapatmenggunakan hati dan pikirannya untuk menalari kebesaran Tuhan dan keagungan agama-Nya.Sesuai dengan pengertian agama yaitu peraturan-peraturan yang merupakan hukum, yang harus  
dipatuhi oleh penganut agama yang bersangkutan, agama memiliki fungsi untuk mengatur kehidupan manusia tentang bagaimana manusia menjalani kehidupan yang telah Tuhan berikankepadanya sehingga manusia dapat mencapai kebahagian baik di dunia maupun di akhirat kelak.Fungsi agama jika dilihat dari dari segi sains sosial mempunyai dimensi yang lain sepertiyang diuraikan di bawah ini:1. Memberi pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia.Maksud dari pernyataan bahwa agama memberi pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia adalah agama sentiasanya memberi penerangan serta petunjuk kepada seluruhumat manusia di dunia(secara keseluruhan), dan juga kedudukan manusia di dalam dunia.Penerangan dalam masalah ini sebenarnya sulit dicapai melalui indra manusia karenaketerbatasan yang dimiliki oleh indra manusia, melainkan sedikit penerangan daripada falsafah.Contohnya, agama Islam menerangkan kepada umatnya bahwa dunia adalah ciptaan Allah Swt.dan setiap manusia harus menaati Allah Swt.2.Menjawab berbagai pertanyaan yang tidak mampu dijawab oleh manusia.Manusia telah diberikan akal pikiran oleh Tuhan. Namun, sebagian pertanyaan yang terusditanyakan oleh manusia merupakan pertanyaan yang tidak terjawab oleh akal manusia itusendiri. Misalnya adalah dari mana manusia itu datang sebelum hidup di dunia ini? Mengapamanusia itu harus hidup di dunia ini? Siapakah yang menghendaki kehidupan manusia di duniaini? Untuk apa manusia hidup di dunia ini? Mengapa setelah manusia terlanjur senang hidup didunia dia harus mati; padahal tidak ada seorangpun yang senang mati? Siapa gerangan yangmenghendaki kematian manusia?Kemana nyawa manusia setelah mati dan mayatnya dikubur?.Bagi kebanyakan manusia, pertanyaan-pertanyaan ini sangat menarik dan perlu untuk menjawabnya. Namun karena keterbatasan akal pikiran manusai maka itulah fungsi agama untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti ini.3. Memberi rasa kekitaan kepada sesuatu kelompok manusia.Agama merupakan satu faktor dalam pembentukkan kelompok manusia. Ini adalahkarena sistem agama menimbulkan keseragaman bukan saja kepercayaan yang sama, melainkantingkah laku, pandangan dunia dan nilai yang sama sehingga timbul rasa persaudaraan diantar  pemeluk agama.
 
4.Memainkan fungsi peranan sosial.Semua agama di dunia ini menyarankan kebaikan. Dalam ajaran agama sendirisebenarnya telah menggariskan kode etika yang wajib dilakukan oleh penganutnya. Maka inidikatakan agama memainkan fungsi peranan sosial.
C.Manfaat Agama
      Secara singkat manfaat agama bagi manusia adalah:1. Dapat mendidik jiwa manusia menjadi tenteram, sabar, tawakkal dan sebagainya.Lebih-lebih ketika dia ditimpa kesusahan dan kesulitan.2. Dapat memberi modal kepada manusia untuk menjadi manusia yang berjiwa besar,kuat dan tidak mudah ditundukkan oleh siapapun.3. Dapat mendidik manusia berani menegakkan kebenaran dan takut untuk melakukankesalahan.
4. Dapat memberi sugesti kepada manusia agar dalam jiwa mereka tumbuh sifat-sifatutama seperti rendah hati, sopan santun, hormat-menghormati dan sebagainya. Agama melarangorang untuk tidak bersifat sombong, dengki, riya dan sebagainya.
D. Kesimpulan
      Tuhan telah menurunkan agama-Nya sebagai pedoman hidup manusia dalam menjalanikehidupan di dunia dan agama berfungsi untuk mengatur kehidupan manusia sehinggatercapainya kebahagian ketika di dunia dan di akhirat kelak ketika manusia telah kembali pada- Nya.Agama merupakan fitrah manusia yang senantiasa membutuhkan agama untuk menentramkan jiwa manusia serta agama bermanfaat untuk membersihkan hati dan jiwa manusiasehingga menjasi manusia yang berbudi karena agama mengajarkan kebaikan kepada umatnya.

Jumat, 01 Februari 2013

                            PERAN DAN MANFAAT ILMU AGAMA ISLAM
 
 
ILMU WAJIB DICARI OLEH SETIAP ORANG MUSLIM TANPA TERKECUALI.
Sebelum kita mengetahui manfaat dan peran ilmu keagamaan mari kita pelajari terlebih dahulu apa yang menjadi  kewajiban seorang muslim. Perlu kita ketahui bahwa sekolahan adalah lembaga pendidikan yang digunakan sebagai kegiatan belajar mengajar antara siswa dan guru. Di indonesia moyaritas penduduknya beragama islam. Sehingga banyak sekolahan yang didalamnya mengajarkan tentang pendidikan agama islam. Islam itu sendiri adalah agama penyelamat bagi manusia baik didunia maupun diakhirat. Pembawa agama islam adalah nabi yang terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW. Ajaran islam didasarkan pada dua sumber utama yaitu :
1. Al-Qur'an adalah kitab suci Allah SWT yang terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril As secara berangsur-angsur,sebagai petunjuk kehidupan bagi manusia untuk mencapai keselamatan dunia dan akhirat
2. Al-Hadits adalah perkata, perbuatan, atau persetujuan dari nabi Muhammad SAW.
Mencari ilmu itu diwajibkan bagi orang islam laki - laki dan permpuan. Kewajiban ini berlaku sepanjang hayat bagi semua umat islam tanpa terkecuali, walaupun seseorang telah berusia lanjut selama ia masih mampu '' BELAJAR'' walib baginya menuntut ilmu. Ilmu keagamaan (islam) secara garis besar Membahas masalah - masalah  yang berhubungan dengan akidah, syari'at, dan akhlaq. Cabangnya banyak sekali, seperti ilmu aqidah, ilmu akhlak, ilmu fiqih, ilmu al-qur'an, ilmu hadits, dll. Ilmu keagamaan tersebut harus diutamakan untuk dipelajari. Sebab ilmu tersebut akan menjadi landasan terhadap penguasaan ilmu-ilmu lain bisa disalah gunakan dan tidak sesuai dengan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan. Karena menuntut ilmu itu hukumnya wajib maka bagi siapa yang tidak melaksanakan kewajiban adalah berdosa dan akan mendapat siksa. Baik dalam menuntut ilmu-ilmu keagamaan maupun ilmu lainnya, kita mempelajari ilmu - ilmu agama untuk kepentingan dunia dan akhirat. Dosa atau siksa akibat tidak mempelajari ilmu ini akan diterima waktu masih di dunia dan kelak diakhirat. Siksa dunia bisa berupa keadaan yang tidak tentram, selalu dalam keadaan kekurangan atau kesusahan, siksa akhirat akibat tidak tidak mempelajari ilmu agama bisa berupa siksaan dialam barzah maupun siksa api neraka dihari kiamat nanti.
PERAN ILMU KEAGAMAAN
1. Peran Ilmu Keagamaan Dalam Menyikapi Masuknya Kebudayaan Luar
Dalam menanggapi pengaruh kebudayaan luar dalam era globalisasi ini. Kita tidak dapat mengisolasi diri. Hal ini disebabkan oleh adanya kemajuaan teknologi dan komunikasi. Informasi yang datang dari luar dapat dengan mudah kita terima, misalnya melalui internet, TV, Radio dll. Keadaan semacam inilah yang disebut modernisasi yang akan berkembang terus hingga melahikan era globalisasi. Kelahiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan manusia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan negatif. Kita lihat saja masuknya teknologi internet. Internet merupakan teknologi yang mampu memmerikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apalagi bagi anak muda, internet sudah menjadi santap mereka sehari-hari. Jika digunakan semestinya tentunya kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misalnya untuk membuka situs-situs porno. Pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Kita sebagai seorang muslim tidak diperbolehkan melakukan perbuatan yang dilarang syari'at islam. Seperti menggunakan internet tidak semestinya yang sudah kita bicarakan diatas. Hal tersebut dapat berdampat buruk bagi penggunanya sendiri dan orang lain yang terlibat karena dapat menjerumuskan dalam kemaksiatan seperti berzina. Untuk dapat terhindar dari perbuatan buruk tersebut tentunya  diperlukan pendidikan yang sesuai dengan ajaran islam dan kekiasaan berakhlak baik. Al Ghozali juga menegaskan bahwa akhlakul karimah (akhlak keagamaan) tidak akan melekat pada diri, manakala diri seseorang tidak memiliki kebiasaan berakhlak yang baik. Dan untuk mampu berakhlakul karimah juga wajib meninggalkan semua perbuatan yang buruk (akhlakul madzmumah)
2. Peran Pendidikan Islam Dalam Membentuk Prilaku Yang Baik
Dengan pendidikan agama akan membentuk karakter akhlakul karimah bagi siswa sehingga mereka mampu memfilter mana pergaulan yang baik dan mana yang tidak baik. Khususnya terhadap para siswa Sekolah Dasar (SD) pendidikan agama sangat penting sebagai benteng sejak dini dari hal-hal yang tidak baik. Terlebih saat ini, realitas menunjukkan bahwa anak-anak usia dini sudah banyak terlibat dengan prilaku tidak baik, seperti tawuran, perilaku amoral/asusila, narkoba, pornografi dan pornoaksi dan lain-lain. Berdasarkan hasil survey Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Yayasan kita dan Buah hati menunjukkan bahwa 67 % siswa SD pernah mengakses pornografi melalui media komik dan internet. Survey yang dilakukan meliputi 2.818 siswa SD kelas 4-6 di Indonesia sejak Januari 2008 s/d Februari 2010. Akibat lebih jauh dari minimnya pendidikan agama sejak SD, maka prilaku menyimpang di usia SMP semakin meningkat. Menurut Komisi Nasional Perlindungan Anak merilis data bahwa 62,7 % remaja putri SMP di Indonesia sudah tidak perawan. Hasil lain, ternyata 93,7 % siswa SMP dan SMA pernah berciuman, 21,2 % remaja SMP mengaku pernah aborsi dan 97% remaja SMP dan SMA pernah melihat film porno. Kenyataan ini seyogyanya menyadarkan kita untuk membekali anak-anak usia Sekolah Dasar (SD) khususnya dengan dasar ilmu agama yang layak. Para ahli pendidik Islam telah sepakat bahwa maksud dari pendidikan dan pengajaran bukanlah memenuhi otak anak didik tetapi maksudnya adalah mendidik akhlak dan jiwa mereka, dengan kesopanan yang tinggi, rasa fadilah (keutamaan), mempersiapkan mereka untuk kehidupan yang seluruhnya ikhlas dan jujur. Pada akhirnya tujuan pendidikan Islam itu tidak terlepas dari tujuan nasional yang menciptakan manusia Indonesia seutuhnya, seimbang kehidupan duniawi dan ukhrawi. Dalam al-Qur'an sudah terang dikatakan bahwa manusia itu diciptakan untuk mengabdi kepada Allah Swt. Hal ini terdapat dalam Al-qur’an Surat Adz-zariyat : 56, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka menyembah-Ku”. Pendidikan agama yang menyajikan kerangka moral sehingga seseorang dapat dapat membandingkan tingkah lakunya. Pendidikan agama yang terarah dapat menstabilkan dan menerangkan mengapa dan untuk apa seseorang berada di dunia ini. Pendidikan agama menawarkan perlindungan dan rasa aman, khususnya bagi para siswa dalam menghadapi lingkungannya. Agama merupakan salah satu faktor pengendalian terhadap tingkah laku anak-anak didik hari ini. Hal ini dapat dimengerti karena agama mewarnai kehidupan masyarakat setiap hari. Dari uraian di atas jelaslah bahwa pembinaan dan bimbingan melalui pendidikan agama sangat besar pengaruhnya bagi para siswa sebagai alat pengontrol dari segala bentuk sikap dan tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari, artinya nilai-nilai agama yang diperolehnya menjadi bagian dari pribadinya yang dapat mengatur segala tindak tanduknya secara otomatis. Kaitannya dengan meminimalisir dekadensi moral sangat besar sekali. Pendidikan agama mengarahkan kepada setiap siswa untuk komitmen terhadap ajaran agamanya. Tidak terbuai dengan lingkungan yang tidak baik. Tidak berprilaku buruk dalam setiap aktivitasnya. Pendek kata, dengan pendidikan agama prilaku siswa dapat diarahkan. Masyarakat harus segera disadarkan bahwa ancaman global khususnya kemajuan tekhnologi informasi dan komunikasi kalau tidak dibarengi dengan benteng ilmu agama akan berakibat fatal terhadap lajunya prilaku dekadensi moral. Rendahnya kemampuan memfilter mana yang baik dan mana yang tidak baik inilah yang akan memunculkan berbagai tindakan penyimpangan anak-anak didik. Contoh, rasa ingin tahu anak didik akan membuatnya mencari informasi melalui media komunikasi (internet). Manakala jiwanya gersang dari agama maka akan membuat anak didik justru melihat hal-hal yang berbau pornografi/aksi. Di saat itu pikirannya teransang dan dikuasai nafsu syahwat yang akan mendorongnya untuk mencoba-coba apa yang disaksikannya. Akhirnya, tindakan amoral/asusila pun terjadi dan sering dilakukan oleh anak-anak yang masih berumur dini. Bila ditarik titik permasalahan yang signifikan terhadap munculnya dekadensi moral anak-anak hari ini adalah tidak maksimalnya pendidikan agama diajarkan kepada para siswa khususnya sejak usia di Sekolah Dasar (SD). Muatan pelajaran agama di Sekolah Dasar (SD) sangat minim untuk menjadi bekal mereka menghadapi kacau dan semrawutnya hiruk pikuk dunia ini. Apalagi tenaga pengajar agama hanya mampu mengajar namun sedikit semangat dalam mendidik. Dalam artian, pemberian pendidikan agama hanya berbentuk kajian teoritis namun tidak diupayakan dalam bentuk praktis. Apa yang dilakukan para siswa di luar sekolah ini tidak menjadi perhatian para pendidik agama. Dengan demikian, upaya praktis dalam mewujudkan nilai-nilai moral yang islami lewat pendidikan agama harus senantiasa diupayakan agar penanaman pendidikan agama betul-betul maksimal. Sehingga para siswa mampu untuk mengantisipasi pengaruh buruk dari lingkungan yang ada di sekitar mereka. Saat ini, kita sangat prihatin melihat dekadensi moral yang melanda usia anak-anak. Suatu hal yang tidak bisa ditawar-tawar bahwa pembekalan ilmu agama sejak dini harus dilakukan semaksimal mungkin. Catatan khusus bagi anak-anak usia Sekolah Dasar (SD) yang merupakan dasar perpijakan menuju tangga yang lebih tinggi harus punya ilmu agama yang sangat memadai. Realitas hari ini, anak-anak usia SD sangat minim ilmu agamanya. Jadi, anak-anak SD harus dibekali ilmu agama lebih banyak.
MANFAAT MEMPELAJARI ILMU AGAMA
1. Selamat baik didunia maupun diakhirat.
2. kita menjadi lebih mengenal secara dalam    ajaran islam.
3. Takut melakukan perbuatan yang dilarang allah.
4. Selalu ingat kepada Allah sehingga selalu menjalankan perintah allah dan menjauhi larangan allah.